Pada pembahasan fisika mengenai fisika kuantum, pastinya kita mengetahui bahwa dalam fisika kuantum terdapat gejala-gejala alam yang tidak dapat dijelaskan oleh fisika klasik. Ketidakmampuan teori klasik dalam menjelaskan gejala-gejala kuantum inilah sehingga teori kuantum muncul. Kemunculan teori kuantum untuk menjawab berbagai pertanyaan para ilmuan kala itu menjadi solusi dari kekurangan dari teori klasik. Max Planck dan Albert. Einstei merupakan dua dari benyak ilmuan pendri fisika kuantum yang sangat berpengaruh.
Berdasarkan teori-teori fisika kuantum, pertanyaan-pertanyaan yang menjadi perdebatan para ilmuan kini telah terjawab. Salah satu gejala yang telah dijawab oleh fisika kuantum adalah efek foto listrik. Pada artikel ini kita akan membahas seputar pernyataan efek fotolistrik, di mana pada artikel ini akan menjelaskan bahwa apa sebenarnya yang diperoleh dari percobaan efek fotolistrik.
Apa itu efek foto listrik?
Pertanyaan mendasar yang harus diketahui sebelum beranjak ke pokok pembahasan.
Pengertian
Efek fotolistrik merupaakan gejala fisika yang pertama kali ditemukan oleh Hertz pada tahun 1887 ketika mendemonstrasikan keberadaan gelombang elektromagnetik. Pada alat eksperimennya yang terdiri atas sebuah antena pemancar gelombang (receiver), Hertz mengamati bahwa percikan bunga api yang timbul pada receiver akan lebih mudah terjadi jika elektrode tempat terjadinya percikan bunga api itu disinari dengan cahaya yang berasal dari percikan bunga api pada bagian pemancar. Setahun kemudian, Hallwachs mengamati bahwa sebuah plat seng, yang bersifat lebih negatif dibandingkan dengan lingkungannya, akan mengalami pelepasa elektron jika diseinari dengan cahaya ultraviolet sebagai aliran muatan-muatan negatif, barulah diketahui bahwa pemancaran elektronlah yang menjadi alasan terjadinya proses ini.
Analisis semi-kuantitatif gejala efek fotolistrik pertama kali dilakukan oleh Philips Lenard pada tahun 1902. Dalam eksperimennya, lenard menggunakan sebuah tabung kaca yang divakumkan yang didalamnya terdapat dua buah elektrode. satu dari elektrode ini disebut sebagai katode cahaya (photocathode) yang terbuat dari aluminium. katode ini disinari dengan cahaya. Elektrode lainnya disebut anode, diberi potensial U yang lebuh negatif terhadap katode. Jika elektron bermuatan negatif e dapat melewati bedapotensial antara kedua eletrode ini. maka akan terdeteksi arus pada rangkaian luar tabung. Dari eksperimen ini, lenard mengamati bahwa terdapat sebuah lonjakan arus jika nilai mutlak potensial jauh dibawah nilai ambang. Nilai ambang bergantung pada sumber cahaya yang digunakan.
ketika itu, teori fisika tidak dapat menjelaskan hasil pengamatan tersebut dan dalam kebuntuan inilah datang seorang pegawai kantor Paten di Swis dengan jabatan ahli teknik kelas tiga, Albert Einstein.
Einstein denga menggunakan gagasan utama Planck memberikan penjelasan teoritis terhadap hasil pengamatan gejala efekfotolistrik. Dalam bagian akhir makalahnya yang berjudul On a heuristic point of view concerning the production and conevrsion of light yang terbit pada tahun 1905, Einstein menunjukkan bahwa secara tak langsung telah terdapat bukti eksperimen akan keberadaan kuanta cahaya. Dengan konsep kuanta cahaya ini, Einstein merumuskan persamaan yang menghubungkan antara potensial ambang Uo dengan frekuensi chaya monokromatik v yang digunakan untuk menyinari katode, yaitu -eUo=hv-W. Terhadapa persamaan ini, Einstein menulis, "jika hasil penerunan persamaan ini benar, maka Uo yang plot grafiknya dibuat dalam koordinat Cartesian sebagai fungsi dari frekuensi cahya yang terpancar, akan diperoleh sebuah garis linear, kemiringan garis ini tidaklah dipengaruhi oleh jenis bahan katode yang kita gunakan dalam percobaan."
Sebelas tahun kemudian, pada tahun 1916, Milikan memubliskan hasil eksperimen yang samngat cocok dengan persamaan Einstein. Milikan, seperti halnya fisikawan lainnya pada saat itu, menerima persamaan yang diturunkan oleh Einstein, tetapi menolah hipotesis kuanta cahaya. Dalam kalimat pembuka makalahnya, Milkan mengatakan, "persamaan fotolistrik Einstein,... dalam pandangan saya tidak dapat dipandang sekarang ini sebagai akhir dari pencarian sejumlah landasan teori yang memuaskan."
Atas penjelasannya terhadapa fenomena efek fotolistik ini, pada tahun 1921, Albert Einstein dianugrahi nobel Fisika oleh The Royal Academy of science Swedia.
pada pernyataan efek fotolistrik di atas terdapat kesimpulan yang dikemukakan oleh Einstein yaitu "cahaya sebagai kuanta (foton)"
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Fisika Modern /
Gejala Fisika
dengan judul PERNYATAAN EFEKFOTOLISTRIK. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://fisika-info.blogspot.com/2015/11/pernyataan-efekfotolistrik.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Friday, November 20, 2015
Belum ada komentar untuk "PERNYATAAN EFEKFOTOLISTRIK"
Post a Comment