Sejarah percobaan tetes minyak Milikan-- Pengukuran muatan elementer telah diupayakan oleh Thompson sejak berhasil menentukan nilai e/m untuk elektron. Sebelum melanjutkan kegiatan membaca anda, bantu kami untuk klik gambar di samping. Dalam eksperimennya, Thompson menggunakan "kamar kabut" (cloud chamber) temuan C.T.R Wilson. Tetapi Thompshon Gagal. Dia tidak dapat menemukan jejak tetes air bermuatan seperti yang diharapkan untuk dapat menentukan muatan elementer. Namun demikian, dalam percobaannya tersebut, Thompson mengamati keberadaan tetes air disekitar ion bermuatan yang membentuk semcan kabut. Dari kabut ini, Thompson mengukur muatan total Q setelah melewatkannya. pada sebuah kapasitor. Kabut ion tersebutakan menyebabkan terjadinya pengosongan muatan pada kapasitor yang dilaluinya.Thompson kemudian menentukan jumlah N tetesan dlaam kabut tersebut dengan membagi volume air dalam kabut dengan volume satu tetesan. Hasilnya memberi nilai rata-rata muatan per tetesan, Q/N yang kemudian diambil sebagai nilai hasil pengukuran muatan elementer.
Metode Thompson kemudian diperbaiki oleh H. A. Wilson dengan cara melakukan pengukuran dua jenis kecepatan yaitu kecepatan bawah akibat berat tetesan, dan kecepatan ke atas oleh pengaruh medan listrik. Dari kedua pengukuran kecepatan tersebut, Wilson menentukan massa dan muatan tetesan. Untuk mengukur kecepatan tetesan, Wilson mengamati puncak kabut tetesan yang tajam. Wilson menemukan bahwa dengan adanya medan listrik, terdapat dua atau bahkan tiga puncak kabut yang bergerak dengan kecepatan yang bervariasi. Ini berarti terdapat tetesan yang mengandung satu, dua, dan lebih muatan elementer.
Dalam masa perkembangan inilah, pada tahun 1907 Robert Andrews Milikan dan L. Begman memulai penelitian pada topik yang sama. Bersama Begman, Milikan membuat perangkat yang sama dengan kamar kabut Wilson. Tetapi dengan sebuah baterai berdaya tinggi yang dimilikinya saat itu, Milikan dapat menghasilkan medan listrik yang jauh lebih besar dibandingkan dengan percobaan sebelumnya. Medan listrik yang besar ini sangat membantu dalam mengamati tetesan air tunggal, bukan dalam bentuk kabut tetesan. Pada tahun 1909, Milikan akhirnya mempublikasikan hasil pengukuran muatan fundamental yang didasarkan atas pengamatan dengan gas sekelilingnya, belakangan diketahui bahwa tetesan seperti itu tidak dapat diperoleh secara reliabel. Dari sinilah muncul ide untuk mengganti air dengan minyak. Milikan selanjutnya bekerja bersama Harvei Fletcher, seorang mahasiswa pascasarjana bimbingannya yang lain, dalam eksperimentnya tetes minyak Milikan ini.
Pada tahun 1910 Milikan pertamakali mempublikasikan hasil pengukuran yang dilakukannya bersama Fletcher. Tetes minyak dihasilkan denhan menggunakan atomizer, sebuah alat yangdihasilkan oleh J.Y. Lee dua tahun sebelumnya dilaboratorium Ryerson untuk study gerak Brownian. Dalam makalah itu, Milkan menulis "Tuan Harvey Flatcher dan saya, yang telah bersama-sama dalam eksperiment ini sejak Desember 1909 telah mempelajari tetes minyak ini antara bulan Desember dan Mei sebanyak satu hingga dua ribu tetesan minyak yang memilki muatan mula-mula 1 dan 150, dan kami melakukan dengan berbagai jenis zat, seperti minyak, raksa, dan gliserin, dan dalam setiap kasus kami temukan bahwa muatan dari sebuah tetesan sebenarnya merupakan sebuah perkalian dari nilai muatan terskecil yang kami ketahui muatan tersebut berasal dari udara yang ditangkap oleh tetesan.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Fisika Modern
dengan judul SEJARAH PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://fisika-info.blogspot.com/2015/11/sejarah-percobaan-tetes-minyak-milikan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Saturday, November 14, 2015
Belum ada komentar untuk "SEJARAH PERCOBAAN TETES MINYAK MILIKAN"
Post a Comment