Belajar Fisika itu Mudah

Monday, August 10, 2015

PRINSIP KERJA KAPASITOR

Prinsip Kerja Kapasitor---

Kapasitor merupakan salah satu komponen elektronika yang sangat sering digunakan dalam pembuatan alat elektronika. Dalam penggunaannya, prinsip dasar kapasitor menjadi hal penting yang harus kita ketahui sehingga pada saat merakit sebuah rancangan elektronika kita tidak mengalami kendala. Berikut ini merupakan artikel yang membahas tentang prinsip dasar kapasitor.
Kapasitor ialah komponen elektronika yang memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan elektron selama waktu yang tidak tentu. Prinsip kerja kapasitor tidak sama dengan akumulator dalam menyimpan mutan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dalam kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain kapasitor ialah komponen yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. strutur sebuah kapasitor tersebut terdiri dari dua plat metal yang dipisahkan oleh sebuah bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya vakum udara, keramik, glas, dan lain-lain. kedua ujung plat metal di beri tegangan listrik, maka muatan positif akan berkumpul pada satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama, muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung kaki yang lainnya. Muatan positif tidak dapat mengalir ke ujung kutub bagian negatif dan  begitu pula sebaliknya karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selam tidak ada konduksi di ujun-ujung kakinya. Di alam bebeas fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan positif dan negatif di awan. Kemampuan untuk menyimpan mutan listrik pada kapasitor disebut kapasisansi atau kapasitas.




Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan suatu kapasitor untuk menampung muatan-muatan listrik. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 10^18 elektron. kemudian Michael Faradey membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat dituliskan:


                                                 Q = CV

Q : Muatanelektron dalam C (coulomb)
C : Kapasitansi dalam F (farads)
V ; besar tegangan dalam V (Volt)

HC= 1/2CV^2 [Joule]

Dalam praktek pembuatan kapasitor pengetahuan tentang prinsip kerja kapasitor sangat diperlukan, kapasitansi dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (L), dan konstanta (k) dielektrik., dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut:

                                             C = (8.85 x 10^-12)(kA/L)

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan:

Unknown Elektronika
Sunday, August 9, 2015

KODE WARNA DAN HURUF PADA RESISTOR-ELEKTRONIKA

Kode warna dan huruf pada resistor-elektronika. 

Jika anda bekerja dan hobi di bidang elektronika maka anda pastinya tahu tentang kedua kode resistor ini, namun bagi orang awam kode warna dan kode huruf pada resistor masih terasa asing terlebih pada kode huruf  resistor. Pada kesempatan ini kami akan memberikan sedikit penjelasan tentang kode warna dan huruf pada resistor

Tidak semua resistansi sebuah resistor dilambangkan dengan bilangan namun ada yang dicantumkan dengan cincin warna dan kode huruf. Pada cincin kode warna terdapat besar resistansi tergantung warna dan jumlah cincin pada resistor. Pada resistor cicncin ada yang memiliki 4 hingga 5 cincin.

Resistansi yang mempunya 5 cincin terdiri dari cincin 1,2,3 adalah cincin digit, cincin 4 adalah pengali dan cincin 5 adalah toleransi. Resistansi yang memiliki 4 buah cinicin pada resisitor terdiri dari cincin 1, 2 adalh cincin digit, 3 adalah cincin pengali, dan cincin 4 adalah toleransi.

KODE WARNA DAN HURUF PADA RESISTOR-ELEKTRONIKA
KODE WARNA DAN HURUF PADA RESISTOR-ELEKTRONIKA



Unknown Elektronika
Saturday, August 8, 2015

KARAKTERISTIK BERBAGAI MACAM RESISTOR

Salam ilmu pengetahuan buat sahabat Indonesia sekalian. Suatu peristiwa adalah jawaban dari sebuah pertanyaan yang telah dipecahkan.Sebelum melanjutkan kegiatan membaca anda, bantu kami untuk klik gambar di samping.  Pertanyaan kali ini yang akan kita bahas adalah bagaimana cara manusia memanfaatkan listrik yang telah di temukan oleh Thales, Ampere Michael Faraday, dll?? Jika kita mengaikan sesuatu hal dengan listrik maka yang timbul di benak kita adalah komponen elektronika. Di mana komponen elektronika ini sangat banyak dan saat ini kita akan membahas mengenai Karakteristik berbagai macam resistor. 

KARAKTERISTIK BERBAGAI MACAM RESISTOR
Diketahui bahwa, resistor memiliki fungsi secara umum sebagai penghambat arus yang mengalir pada rangkaian. Jumlah arus yang dapat dihambat oleh resistor bervariasi bergantung pada besar resistansi pada resistor itu sendiri (resistansi: tahanan dalam bahan). Untuk lebuh lengkapnya baca artikel mengenai "Fungsi Resistor".

Karakteristik berbagai macam resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Resistansi resistor komposisi tidak stabil disebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar. Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai sampai 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi.  Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya.

Resistor variabel dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya. Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan kedudukan kontak gesernya disebut potensio logaritmis.  Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif.  Suhu memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap suatu hambatan. Di dalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan memiliki dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin sulit bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan. Hasilnya adalah untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya, penghantar memiliki koefisien suhu positif. Karakteristik berbagai jenis resistor apakah itu resistor cincin atau resistor batu, masing-masing memilki karakteristik tersendiri sesuai konduktivitas bahan penyusunnya..

Semoga pertanyaan di atas dapat terjawab dengan artikel  "Karakteristik berbagai macam resistor", mudah-mudahan artikel ini dapat menjadi referensi anda dalam menuntut ilmu.


Unknown Elektronika

TEORI PERAMBATAN CAHAYA

Teori perambatan cahaya pertama yang cukup sukses menjelaskan gerak gelombang dalam tiga dimensi dikemukakan oleh Christian Huygens pada tahun 1678. Sebelum melanjutkan kegiatan membaca anda, bantu kami untuk klik gambar di samping. Hyugens berpendapat bahwa puncak gelombang cahaya berbentuk permukaan, permukaan seperti lapisan kulit bawang. Ingat kembali pengertian puncak dan lembah gelombang pada pembahasan gelombang? Di dalam ruang hampa atau di dalam bahan yang strukturnya seragam, permukaan-permukaan gelombang cahaya ini berbentuk bola. Permukaan-permukaan gelombang bergerak memancar keluar dengan kecepatan yang sama dengan  kecepatan cahaya. Gambaran ini mirip dengan gelombang air yang terjadi ketika kita menjatuhkan sebuah batu ke permukaan air yang sangat tenang.

TEORI PERAMBATAN CAHAYA
Bedasarkan teori perambatan cahaya yang dipaparkan oleh Hyugens bahwa setiap titik pada permukaan gelombang juga berperilaku sebagai sebuah sumber gelombang lingkaran baru yang lebih kecil, yang disebut wavelet. Konstruksi gelombang yang diajukan oleh Hyugens ini mampu menjelaskan kenapa gelombang cahaya cenderung akan memancar ketika keluar dari sebuah lubang kecil, bukannya berupa sebuah berkas sinar.

berdasarkan teori perambatan cahaya, ketika dua gelombang bertemu, maka akan terjadi interferensi gelombang. Peristiwa tersebut juga berlaku pada cahaya. Jadi, dua buah gelombang cahaya dapat berinterferensi. Ketika Puncak sebuah gelombang bertemu dengan puncak gelombang lain, maka kedua gelombang tersebut akan menghasilkan puncak gelombang yang lebih besar. Peristiwa ini disebut interferensi kontruktif. Ketika puncak sebuah gelombang bertemu dengan sebuah lembah gelombang lain, maka kedua gelombang ini akan cenderung meniadakan sehingga menghasilkan gelombang yang cenderung lebih kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Peristiwa ini disebut Interferensi destruktif.

Pernahkah anda mengamati bagaimana perilaku cahaya ketika melewati sebuah lubang kecil?? misalnya, ketika genteng atau plafon di rumah anda berlubang sehingga cahaya matahari bisa melewati lubang tersebut, bagaimanakah pola cahaya yang masuk ke dalam rumah?? Jika lubang tersebut cukup besar maka anda akan melihat bahwa cahaya yang masuk ke dalam rumah berupa seberkas cahaya lurus. Namun jika lubang tersebut sangat kecil, maka cahaya yang masuk akan memencarkan dan menunjukan pola gelap terang. Peristiwa memancarnya cahaya yang melalui celah sempit ini disebut difraksi. inilah ilustrasi dari kehidupan sehari-hari yang menggambarkan tentang teori perambatan cahaya

Penjelasan di atas merupakan penjelasan singkat mengenai Teori perambatan cahaya. Semoga artikel ini dapat menjadi reverensi anda dalam mecari ilmu.

CARA INTRAKSI CAHAYA DENGAN MATERI

Cahaya dan Materi

Salam Ilmu pengetahuan para sahabat Indonesia sekalian. Jika anda pernah melihat cahaya matahari menembus kaca jendela anda, maka apa yang anda sedang pikirkan?? Untuk menjawab hal tersebut maka mari kita pelajari Pola cara interaksi cahaya dengan materi dalam artikel ini.

Pembahasan mengenai sifat-sifat cahaya dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu bagaimana sifat cahaya ketika berinteraksi dengan materi dan bagaimana sifat cahaya dalam perambatannya. Karena cahay termasuk gelombang, maka perambatan cahaya memiliki cukup banyak kesamaan dengan perambatannya gelombang-gelombang lain, termasuk gelombang air dan gelombang suara.

CARA INTRAKSI CAHAYA DENGAN MATERI

Bagaimanakah interaksi cahaya dengan materi?? apa yang terjadi dengan cahaya ketika di arahkan pada suatu materi?? ternyata, cahaya dapat berinteraksi dengan atom-atom di bahan tersebut. Interaksi ini antara lain akan menyebabkan elektron-elektron dalam materi/bahan akan bergetar. Besar kecilnya getaran elektron ini bergantung pada frekuensi cahaya yang mengenai dan struktur elektron dalam atom itu sendiri (struktur atom).

Ketika berinteraksi dengan suatu bahan, ada tiga kemungkinan yang terjadi pada cahaya, yaitu dapat diteruskan dan cahaya dapat dipantulkan oleh bahan/materi, dan diserap oleh materi. Ketiga kemungkinan ini bisa terjadi baik sendiri-sendiri maupun bergabung. Jadi, bisa saja ketika cahaya berinteraksi dengan suatu bahan tertentu, cahaya tersebut akan dipantulkan sebagian dan diserap sebagian .

Gelombang cahaya diteruskan dalam bahan-bahan seperti udara, lensa, dan air ketika melaluinya. Jika cahaya dapat di teruskan dalam suatu bahan, maka bahan ini disebut bahan tembus cahaya (transparent). Ketika bahan tembus cahaya di dekatkan dengan mata kita, maka kita masih dapat melihat benda-benda disekitar kita dengan jelas. Peristiwa ini menjelaskan pertanyaan di awal artikel ini mengenai cara interaksi cahaya dengan materi (kaca jendela).

Ketika gelombang cahaya dipantulkan oleh suatu materi, maka kita dapat melihat benda tersebut dengan jelas. Kita dapat melihat benda tersebut karena telah memantulkan cahaya.bahan-bahan berwarna gelap memantulkan cahaya lebih sedikit dibandingkan dengan benda-benda berwarna terang. Benda-benda berwarna gelap lebih banyak menyerap cahaya dibandingkan benda berwarna terang. Jika anda memperhatikan saat anda menjemur pakaian di bawah terik matahari, maka pakaian dengan warna yang gelap akan lebih cepat kering dibandingkan dengan pakaian yang berwarna lebih terang. Bahan-bahan yang dapat memantulkan cahaya atau menyerap cahaya adalah bahan tak tembus cahaya (opaque). Contohnya bahan tak tembus cahaya adalah tubuh kita, buku, meja, dsb. Ketika benda tak tembus cahaya di dekatkan ke mata kita maka kita tidak akan dapat melihat.

Disamping benda tembus cahaya dan benda tak tembus cahaya, bahan-bahan yang dapat meneruskan sebagian cahaya teta[i memantulkan menyerap sebagian cahaya lainnya. Bahan-bahan seperti ini disebut bahan buram (translicent). Di dalam bahan-bahan buram ini, cahaya yang masuk akan dihamburkan. Ketika sebuah bahan buram di dekatkan dengan mata kita, maka kita dapat melihat sebuah obejek dengan bayangan yang kurang jelas.

Penjelas di atas merupakan penjelasan singkat mengenai interaksi cahaya dengan materi yang ada disekitar kita. Semoga artikel ini dapat menjadi referensi buat anda!!!!!!!!! Salam IndonesiaKU.